Rabu, 29 Maret 2017

Perkembangan Surat Kabar



               Zaman dahulu masyarakat menerima suatu informasi melalui media surat kabar. Pada era itu radio dan televisi masih belum dikenal masyarakat. Sehingga surat kabar pada waktu itu digemari oleh masyarakat untuk memenuhi informasi dari luar. Surat kabar pertama kali diterbitkan pada abad ke-17 di Eropa. Pada waktu itu surat kabar masih menggunakan mesik ketik jadi dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menerbitkan sebuah surat kabar. Selain itu juga surat kabar pada waktu itu masih berwarna hitam dan putih membuat pembaca sebagian besar hanya dari kalangan orang tua.
            Berbeda dengan sekarang surat kabar telah diterbitkan dengan media cetak bahkan juga sekarang telah menggunakan media digital. Surat kabar pada masa lampau masih menggunakan bahasa yang sangat baku berbeda dengan saat ini surat kabar telah menggunakan bahasa yang bebas agar mudah dipahami dan dengan menggunakan bahasa yang bebas dimaksudkan agar dapat menarik perhatian masyarakat dikalangan anak – anak dan dewasa. Dengan menggunakan pemilihan kata yang tepat seperti itu surat kabar menjadi diminati oleh semua kalangan.
            Terlebih lagi pada saat ini telah beredar surat kabar digital / online yang dapat dibaca dimanapun. Masyarakat sangatlah terbantu akan kemajuan teknologi, tidak direpotkan lagi dengan harus membawa kemana – mana kertas berukuran 2 x kertas A3 tersebut. Surat kabar digital juga memberikan informasi yang senantiasa up to date. Sehingga suatu peristiwa yang terjadi secara tidak terduga dapat cepat beredar dikalangan masyarakat.

            Namun akan tetapi semua perubahan ini tidak membuat semua orang menganggap positif. Karena tradisi / kebiasaan tetap menjadi pondasi yang kokoh dalam melakukan aktifitas kesehariannya yaitu membaca surat kabar dipagi hari dengan ditemani segelas teh / kopi dan biskuit. Memang moment seperti itu lebih terasa indah dibandingkan dengan membaca menggunakan media elektronik dengan menatap layar secara terus menerus juga dapat menyebabkan gangguan pada mata. Umur yang sudah lanjut juga akan mengalami kesusahan dalam membaca karena faktor penglihatan yang sudah tidak normal.
Dan hal negatif lainnya yang saat ini marak ialah hampir sebagian media massa surat kabar maupun televisi hanya mementingkan kepentingan sebuah oknum agar kepentingan politik dapat berjalan tanpa adanya gangguan. Meskipun hal tersebut jelas – jelas sangatlah dilarang karena prinsip media massa seharusnya bersikap netral memberikan informasi sesuai fakta dilapangan. Semua itu memang tidak dapat dipungkiri lagi seiring dengan perkembangan yang ada tentunya menuai sesuatu yang positif dan negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar